Purity Movement Day Two
Okay, memasuki tanggal 18 Mei 2017, hari kedua purity movement . Sebelumnya ada flashback penting, yakni ternyata diet gula dan nasi secara drastis ditambah olahraga bukan pilihan yang bijak. Ya, semalam saya lemas dan berkeringat dingin (sementara Keisha terus ngajak main). Untung masih ada tenaga untuk ke dapur dan membuat segelas teh manis. Teh manis itu berhasil membuat saya berangsur normal. Nah, itulah mengapa di hari kedua ini saya memutuskan untuk sedikit melunak soal diet gula dan nasi ini (plus pagi-pagi dapat rejeki dibawain nasi men weti sama istri). Tetap sih porsi makannya lebih sedikit dari biasanya (bekal saja tak saya sentuh) tapi agak lebih normal. Apalagi saya kali ini tugas ke Karangasem menyerahkan bantuan Gubernur untuk warga miskin, which is menjadi pintu untuk saya merealisasikan salah satu niat saya, yaitu bersedekah (tentunya diluar bantuan Gub). Olahraga? tetap, bahkan paginya saya bisa lebih banyak mempraktekkan jalan mundur ya...