In Memoriam Krisna Yana
Kabar mengejutkan datang semalam (16/6), salah satu rekan jurnalis Bali Krisna Yana dikabarkan meninggal dunia. Krisna biasa saya menyapanya adalah sosok yang supel dan ramah. Saya pertama mengenalnya sebagai wartawan Bali Travel Newspaper. Saya masih ingat di saat getol-getolnya konflik antara Bali Post dengan Gubernur Bali, kami sempat ngobrol usai pertemuan Gubernur Bali dengan Asosiasi Media Bali dimana ia terlibat didalamnya. Ia bahkan ketika itu meminta agar AMB bisa selalu diinfokan terhadap perkembangan yang ada. Selain itu saya mengingatnya sebagai sosok yang menjadi motor THK Awards. Saya mengenalnya dalam dua kali terkahir penyelenggaraan THK Awards, yang terakhir saya melihat bagaimana disela kesibukannya di panggung acara ia tetap ramah menyapa dari kejauhan.
Saya juga ingat kembali bertemu dengannya ketika diminta membantu meliput kegiatan kepramukaan. Disana saya merasa seperti bertemu teman akrab, ia yang datang sebagai salah satu pembina pramuka di Denpasar sempat 'sharing' obrolan pribadi dengan saya. Akhirnya beberapa waktu yang lalu saya sempat meminta tolong padanya untuk menjadi narasumber di UNUD dalam sebuah acara yang digelar oleh junior saya di sebuah organisasi. Terakhir kali seingat saya kami sempat pula ngobrol di Wiswa Sabha jelang sebuah acara. Dari dua pertemuan terakhir tersebut ia sempat meminta agar Bali Travel Newspaper, tempatnya bekerja yang juga rintisan ayahnya agar tidak dianak tirikan dengan media lain. Saat itu saya hanya bisa menyarankan padanya untuk menemui orang-orang yang berwenang, karena bagaimanapun sebagai inisiator AMB, porsi itu layak ia dapatkan.
Saya juga ingat kembali bertemu dengannya ketika diminta membantu meliput kegiatan kepramukaan. Disana saya merasa seperti bertemu teman akrab, ia yang datang sebagai salah satu pembina pramuka di Denpasar sempat 'sharing' obrolan pribadi dengan saya. Akhirnya beberapa waktu yang lalu saya sempat meminta tolong padanya untuk menjadi narasumber di UNUD dalam sebuah acara yang digelar oleh junior saya di sebuah organisasi. Terakhir kali seingat saya kami sempat pula ngobrol di Wiswa Sabha jelang sebuah acara. Dari dua pertemuan terakhir tersebut ia sempat meminta agar Bali Travel Newspaper, tempatnya bekerja yang juga rintisan ayahnya agar tidak dianak tirikan dengan media lain. Saat itu saya hanya bisa menyarankan padanya untuk menemui orang-orang yang berwenang, karena bagaimanapun sebagai inisiator AMB, porsi itu layak ia dapatkan.
Selamat jalan Krisna, meskipun saya tak mengenalmu begitu lama, saya yakin dengan segala kegiatanmu engkau telah menabur karma baik untuk kehidupan selanjutnya. Damailah.
Comments