Gubernur, Bupati dan Sandal
Terpeleset itu hal yang biasa dan bisa terjadi pada siapa saja. Apalagi jika orang yang terpeleset itu melakukan lebih dari satu hal secara bersamaan. Misalnya berjalan atau berlari sembari mengambil foto. Dampak paling ringan, sandal terlepas.
Menjadi menarik ketika sandal yang lepas itu jatuh di depan pejabat penting seperti Gubernur dan atau Bupati. Hal ini yang terjadi pagi tadi di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Semarapura, Klungkung.
Ceritanya saya sedang berdiri di tangga mengambil gambar Gubernur Bali dan Bupati Klungkung yang akan memasuki Balai Budaya ketika kemudian akan berbalik menyadari seseorang terjatuh di samping saya.
Sebenarnya saya yang menyadari langsung mencoba menolongnya tapi karena tangan sedang memegang kamera dan posisi badan setengah berputar upaya saya jadi tak maksimal. Si fotografer ini jatuh terjerembab persis di depan saya.
Waktu itu saya tidak menyadari kalau sandalnya jatuh. Saya cuma mendengar orang-orang yang melihat kejadian itu berteriak dan G, kenalan saya itu, langsung berdiri menyelamatkan diri.
Tak dinyana Gubernur yang menyadari kejadian itu langsung spontan bicara
“Itu sandalnya jatuh”.
Dan yang tak dinyana berikutnya adalah Bupati Klungkung bukannya menghindari atau meminta orang lain mengambilkan justru mengambil sandal itu sendiri, biasa saja seperti mengambil bukan barang yang kotor. Saya yang melihat kejadian itu spontan mendekati pak Nyoman untuk mengambil sandal itu dan menyerahkannya kepada G.
Belakangan, orang yang ada di depan Gubernur bicara,
“Saya sebenarnya sengaja biarkan. Harapannya Pak Gub dan Bupati tak menyadari,” katanya.
Rupanya bukannya tak menyadari atau pura-pura tidak menyadari justru kedua pemimpin daerah ini bertingkah ‘polos’ dan menyadari penuh apa yang terjadi di depannya tanpa memberi respon yang berlebihan.
G tampaknya merasa malu dengan kejadian itu, tapi buat saya itu kejadian yang manusiawi saja dan bisa terjadi pada siapa saja, apalagi mengatensi pimpinan daerah, ya itu salah satu resikonya.
Comments