Sing Kanggoange

 Denpasar, 10 Oktober 2025

“Pak Sing Kanggoange”. Dalam bahasa indonesia artinya, “Bapak tidak laku”. Hehe itu candaan yang saya terima dari salah satu staf di ruangan. Kaget juga candaannya sejauh itu. Apalagi saya merasa tak pernah memulai sesuatu. Hanya lemparan candaan-candaan untuk memecah ketegangan kerja. Saya tau yang bersangkutan tak punya niat buruk tapi tetap saja saya merasa agak aneh dengan situasi itu. Tapi saya memutuskan tidak menanggapinya lebih jauh.


Situasi memang sedang tidak mudah secara emosional. Sebelum candaan itu, saya dan beberapa staf juga baru saja membahas hal yang cukup menegangkan terkait dinamika kantor. Jadi bisa dibilang memang kondisi mental saya tak terlalu ideal untuk menerima celetukan itu. Apalagi yang bersangkutan juga menunjukkan layar di hp untuk membuktikan omongannya. Sempat ada keinginan untuk memberikan tanggapan, meski saya bersyukur tidak melakukannya. Ini bukan sesuatu yang substantif untuk diperdebatkan.


Jujur saja, tahun ini adalah masa dimana suara di dalam diri paling keras berkata “You Know Your Worth”. Terlalu banyak kejelasan yang membuat saya mengukur diri dengan beberapa indikator. Pertama saya bisa lebih clear melihat apa kekuatan dan kelemahan diri saya. Baru kemudian saya bisa melihat apa yang saya berikan, kepada siapa. Dan apa yang saya terima dan dari siapa. Semua terlalu jelas tahun ini.


Sering saya memiliki kekhawatiran apa saya nantinya menjadi sombong. Semua ini kan sudah diatur semesta. Kalau bisa janganlah menjadi jumawa. Meskipun kadang tak setiap saat remote kontrol bisa dipegang. Tapi sepertinya pagi ini remote kontrol masih saya pegang, meski tidak sempurna. Misalnya di dalam perdebatan soal situasi kantor ada momen saya merasa saya bergerak dari sisi Aries saya ketimbang Virgo dan Scorpio. Bagian itu memang agak otomatis karena nggak mudah mengontrol Aries, apalagi dengan posisi saat ini meski ditolong dengan sisi Libra yang mencoba mengembalikan harmoni.


Menariknya, ini salah satu pesan Jupiter di Kuta kemarin sore: “Orang-orang yang kau temui bulan ini bukan kebetulan. Beberapa datang sebagai guru yang menyamar — mungkin memancing emosimu, tapi sejatinya membantu menguak lapisan jujur dari dirimu sendiri. Jangan reaktif; amati, pahami, dan pilih respon yang lahir dari keutuhan, bukan luka lama.”

Comments

Popular posts from this blog

Devilito

Hello old friends