My Old School
Hari ini seharusnya saya kembali ke Singaraja setelah acara sowan undangan selesai, untungnya di tengah perjalanan kami mampir ke sebuah galeri patung di daerah Sanur karena persis setelah itu saya mendapat telepon untuk tetap bertahan di Denpasar.
Karena di rumah Badak kosong, saya memutuskan untuk ke Laksmana, apalagi kebetulan Mama Ci ada di rumah.
Untungnya lagi selain ngisi perut yang kosong dari pagi, saya bisa ngadem sambil baca2 majalah bola dan komik di kamar Wikan. Wikan sendiri sedang belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi UAN.
Sorenya Ari ngajak ke Togamas naik motornya Wikan. Agak kagok make motor kopling tapi pindah gearnya ga kayak motor laki jadi sering salah pindah gear. Karena lokasinya deket terbersitlah di benak untuk meluncur ke SD 3 Saraswati tempat saya pernah menghabiskan dua tahun masa sekolah bahkan tercatat sebagai sekolah tempat saya lulus. Apalagi kebetulan Ari sendiri merupakan lulusan sekolah yang sama dua tahun yang lalu.
Jadi akhirnya sempat jugalah saya mampir di bekas SD saya. Ari sebenarnya agak segan untuk masuk apalagi berkeliling, tapi saya yakinkan untuk melihat ke dalam. Di dalam saya sempat bingung untuk memulai dari mana, namun ketika akan menuju kantin dan mungkin terlihat bingung seseorang yang ternyata Pak Bon sempat menginterogasi. Untungnya setelah saya bilang saya alumni beliau melunak bahkan sempat berbincang cukup lama. Ditambah lagi Pak Bon rupanya masih mengenali wajah Ari sebagai lulusan baru.
Meskipun secara fisik saya masih sangat familiar dengan bangunan yang saya mulai kenal sekitar 17 tahun lalu ini, namun tidak dapat dipungkiri terjadi beberapa perubahan signifikan, seperti kelas-kelas di lantai 3 yang saat itu masih berupa dak tempat saya belajar salah satu mata pelajaran yang saya hindari yaitu menari. Begitu juga dengan perluasan di halaman belakang yang dulunya padang ilalang kini telah menjadi kantin dan tempat latihan menari. sementara bekas kantin yang dulu telah menjadi bangunan lain selain tempat parkir motor.
Yah meskipun cuma sebentar cukuplah kesampaian keinginan saya untuk melihat salah satu bagian dari sejarah hidup saya.
Karena di rumah Badak kosong, saya memutuskan untuk ke Laksmana, apalagi kebetulan Mama Ci ada di rumah.
Untungnya lagi selain ngisi perut yang kosong dari pagi, saya bisa ngadem sambil baca2 majalah bola dan komik di kamar Wikan. Wikan sendiri sedang belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi UAN.
Sorenya Ari ngajak ke Togamas naik motornya Wikan. Agak kagok make motor kopling tapi pindah gearnya ga kayak motor laki jadi sering salah pindah gear. Karena lokasinya deket terbersitlah di benak untuk meluncur ke SD 3 Saraswati tempat saya pernah menghabiskan dua tahun masa sekolah bahkan tercatat sebagai sekolah tempat saya lulus. Apalagi kebetulan Ari sendiri merupakan lulusan sekolah yang sama dua tahun yang lalu.
Jadi akhirnya sempat jugalah saya mampir di bekas SD saya. Ari sebenarnya agak segan untuk masuk apalagi berkeliling, tapi saya yakinkan untuk melihat ke dalam. Di dalam saya sempat bingung untuk memulai dari mana, namun ketika akan menuju kantin dan mungkin terlihat bingung seseorang yang ternyata Pak Bon sempat menginterogasi. Untungnya setelah saya bilang saya alumni beliau melunak bahkan sempat berbincang cukup lama. Ditambah lagi Pak Bon rupanya masih mengenali wajah Ari sebagai lulusan baru.
Meskipun secara fisik saya masih sangat familiar dengan bangunan yang saya mulai kenal sekitar 17 tahun lalu ini, namun tidak dapat dipungkiri terjadi beberapa perubahan signifikan, seperti kelas-kelas di lantai 3 yang saat itu masih berupa dak tempat saya belajar salah satu mata pelajaran yang saya hindari yaitu menari. Begitu juga dengan perluasan di halaman belakang yang dulunya padang ilalang kini telah menjadi kantin dan tempat latihan menari. sementara bekas kantin yang dulu telah menjadi bangunan lain selain tempat parkir motor.
Yah meskipun cuma sebentar cukuplah kesampaian keinginan saya untuk melihat salah satu bagian dari sejarah hidup saya.
Comments