Posts

Showing posts from February, 2019

Perlukah Wisata Halal di Bali?

Image
Isu wisata halal di Bali bukanlah hal baru. Seingat saya sebelum Cawapres Sandiaga Uno datang ke Bali isu ini sudah pernah muncul dan mendapat respon negatif dari warga Bali. Entah apa motivasi Bang Sandi untuk kembali mengangkat isu ini dalam kampanyenya sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto beberapa hari yang lalu. Yang saya sayangkan sebenarnya bukan soal perlu atau tidaknya isu ini diangkat tapi soal potensi isu ini mengarah ke zona SARA. Tapi untuk fair- nya saya akan coba memberi opini apakah perlu ada wisata halal di Bali. Jika menilik pada statement Sandi yang berkutat di angka, maka Sandi mencoba mengatakan bahwa pasar dari wisatawan muslim itu besar dan itu tidak bisa ditampik. Tapi dengan besarnya luas Indonesia, justru banyak daerah yang punya potensi lebih besar untuk mengambil pasar ini. Ini bukan berarti Bali sudah tak membutuhkan pasar lagi. Nyatanya pemerintah selalu meningkatkan target pariwisata Bali yang berarti kreativitas pelaku pariwisata dituntut u

DEMOKRASI DI ERA DIGITAL

Image
Dari tribun penonton seorang Ibu berteriak keras “kok nggak diumpan sih!”. Tak berapa lama komentar lain muncul “kok malah kesana sih!”. Dan dilanjutkan dengan “kok” lainnya. Di sisi lain ada seorang Bapak tak kalah keras berkomentar “Aduh si Itu lemah banget”. Tak lama lagi dia berkomentar “Harusnya tadi digituin”. Dari belakang terdengar suara salah seorang ofisial tim berkata “Santai aja, pasti menang kok”. Tiba-tiba saya seperti berada di dunia maya. Tepatnya melihat media sosial. Saya membayangkan si Ibu dalam bentuk profil facebook dengan statusnya “kok gini sih”. selanjutnya si Bapak jadi akun twitter dengan twit ‘kritis’nya. Dan si ofisial saya bayangkan seperti akun instagram yang captionnya kadang nggak dibaca. Keriuhan media sosial saya lihat persis seperti tribun penonton sepakbola. Khususnya di masa pemilu. Si A sibuk mendukung 01. Si B sibuk ngeshare kejelekan 01. Si C sibuk selfie.  Dulu, yang terjadi di tribun penonton sepakbola ya cuma peno