Perlukah Wisata Halal di Bali?

Isu wisata halal di Bali bukanlah hal baru. Seingat saya sebelum Cawapres Sandiaga Uno datang ke Bali isu ini sudah pernah muncul dan mendapat respon negatif dari warga Bali. Entah apa motivasi Bang Sandi untuk kembali mengangkat isu ini dalam kampanyenya sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto beberapa hari yang lalu. Yang saya sayangkan sebenarnya bukan soal perlu atau tidaknya isu ini diangkat tapi soal potensi isu ini mengarah ke zona SARA.

Tapi untuk fair-nya saya akan coba memberi opini apakah perlu ada wisata halal di Bali. Jika menilik pada statement Sandi yang berkutat di angka, maka Sandi mencoba mengatakan bahwa pasar dari wisatawan muslim itu besar dan itu tidak bisa ditampik. Tapi dengan besarnya luas Indonesia, justru banyak daerah yang punya potensi lebih besar untuk mengambil pasar ini. Ini bukan berarti Bali sudah tak membutuhkan pasar lagi. Nyatanya pemerintah selalu meningkatkan target pariwisata Bali yang berarti kreativitas pelaku pariwisata dituntut untuk menjaga pasarnya. Seharusnya Sandi sebagai pengusaha tahu mengubah image produk yang sudah disukai pasar tentu berisiko, apalagi jika potensinya tak sesuai dengan image baru yang diinginkan.

Saya sendiri tak menemukan definisi yang pasti untuk wisata halal ini, namun dalam satu artikel wisata halal ini dikatakan harus ditopang dengan industri halal pula. Jika ini dilakukan di Bali tentu saja berpotensi meminggirkan masyarakat lokal yang tak punya latar belakang menjalankan industri itu. Ini artinya tak sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan PBB.

Sandi menyebut negara lain seperti Bangkok yang menyediakan wisata halal. Konon kabarnya negara seperti Jepang, Malaysia dan Australia juga mengembangkan konsep wisata halal. Saya tak tahu apakah definisi wisata halal di beberapa negara itu sama atau tidak. Jika pasar yang ditargetkan adalah sama, diferensiasi apa yang ditawarkan Bali melalui wisata halal. Justru menurut saya Bali sudah memiliki diferensiasinya sendiri saat ini.

Kalau kita melihat di lapangan, wisatawan yang datang ke Bali tak sedikit orang muslim, khususnya wisatawan domestik. Dengan perkembangan pariwisata yang cukup lama ada di Bali sebenarnya semua tipe wisatawan sudah memiliki tempatnya sendiri di Bali. Termasuk mereka yang mencari produk halal juga bisa menemukannya dengan mudah di Bali. Ini adalah konsekuensi pasar yang wajar dari adanya permintaan yang menimbulkan penawaran.

Yang paling sering menjadi sorotan tentu saja soal makanan. Nyatanya banyak sekali warung yang menyediakan makanan halal di Bali. Soal jaminan kesucian, saya pikir itu masalah yang sama di seluruh Indonesia, siapa yang bisa menjamin suatu makanan itu suci? Tapi jika berbicara soal kesucian, orang Bali salah satu yang menjunjung tinggi nilai kesucian, kejujuran dan toleransi. Jangan heran jika orang Bali maaf tak berani menjemur pakaian dalam sembarangan sebagai bentuk menjaga kesucian. Apalagi yang berkaitan dengan makanan, mereka bahkan tak berani makan sebelum ‘menghaturkan’ sebagian kepada Tuhan. Oleh karenanya memasak makanan yang dihaturkan kepada Tuhan harus dilakukan dengan benar. Tentu saja ada pantangan yang berbeda bagi umat tertentu. Disinilah pentingnya kejujuran dan toleransi, sehingga sebagai wisatawan sangat bijak mempertanyakan jika tak yakin makanan yang akan dikonsumsi.

Tentu saja tidak ada destinasi pariwisata yang sempurna, tapi jika melihat kondisi diatas saya pikir wacana wisata halal lebih tepat dikembangkan di luar Bali. Jika pun itu artinya Bali mengorbankan potensi pertumbuhan ekonomi saya secara pribadi merasa lebih bijak untuk membiarkan terjadi pembangunan yang berkelanjutan ketimbang mengejar pertumbuhan.

Terkait wacana yang dilontarkan Bang Sandi, mudah-mudahan saya salah kalau Bang Sandi punya maksud lain dibalik isu pariwisata. Mengapa saya bilang begitu, karena pemilih di Bali tak seberapa signifikan dan saya khawatir hingar bingar di Bali kemarin ini ditargetkan untuk menarik sentimen pemilih di luar Bali. Menempatkan Bali dalam pusaran isu SARA karena keunikannya tentu adalah tindakan yang keji. Sekali lagi, mudah-mudahan saya salah.

Comments

abreonazahl said…
The Best 10 Casino Sites for Real Money 2021 - MapYRO
Best Casino Sites for Real 양산 출장안마 Money 2021. #1. Red Dog Casino. 서귀포 출장마사지 Best Overall Casino 서산 출장샵 · #2. Ignition Casino. 경산 출장마사지 Best for Slots · #3. mBit Casino. Best for 목포 출장마사지 Live Poker · #4. mBit

Popular posts from this blog

Hello old friends

Devilito

Tirta Yatra ke Blambangan dan Lumajang