Posts

Showing posts from 2018

Mary, Love of His Life (Tentang Film Bohemian Rhapsody)

Image
Film biopik selalu menarik perhatian saya. Jadi ketika tahu ada film tentang Freddie Mercury , vokalis fenomenal grup musik legendaris Queen tentu menarik perhatian saya. Tak ada rencana untuk nonton bioskop, karena hari-hari ini kami hanya ke bioskop jika film itu sepertinya menarik juga buat K. Sampai akhirnya istri secara mendadak pengen nonton bioskop dan dipilihlah film Bohemian Rhapsody mengungguli A Man Called Ahok.

Menulis dan Kewarasan

Image
Beberapa waktu lalu ada pembukaan Ubud Writers Festival di Puri Ubud. Acara tahunan ini diikuti penulis lokal dan manca negara. Sebagai salah satu atraksi, pembukaan kali menyuguhkan pementasan budaya Bali. Sebuah cerita tentang kehidupan masyarakat Bali. Dalam satu kesempatan salah satu peserta manca negara yang mengikuti acara pembukaan menyentak teman saya. “ Be Quiet !,” katanya. Kebetulan teman saya asyik mengobrol saat pementasan itu. Bukan cuma dia, dua orang panitia yang kedapatan mengobrol di dekat situ pun kena damprat si Bule.

Eks 98 di Semifinal Piala Dunia 2018

Image
Thierry Henry merayakan gol Lilian Thuram ke gawang Drazen Ladic Piala Dunia 2018 memasuki babak empat besar. Ada empat tim terakhir yang memperebutkan gelar paling prestisius di dunia sepak bola antar negara. Dua diantaranya, Belgia dan Kroasia belum pernah merasakan gelar juara sebelumnya. Sementara Inggris sudah 52 tahun yang lalu menjadi juara. Yang paling terdekat adalah Perancis yang meraih juara 20 tahun yang lalu, pada piala dunia 1998. Dua diantara tim semifinalis Piala Dunia kali ini juga menjadi semifinalis Piala Dunia 1998, bedanya kedua tim, Perancis dan Kroasia saat itu bertemu di semifinal, sementara saat ini mereka menghadapi lawan yang berbeda dan berpeluang bertemu di final. Yang menarik, dari empat tim semifinalis Piala Dunia 2018, ada empat nama di staf kepelatihan keempat negara yang merupakan alumni pemain di Piala Dunia 1998. Bahkan dua diantaranya merupakan andalan tim juara dunia 1998. Siapa saja mereka? Didier Deschamps Perancis saat ini menjadi

Kerja Di Ruang Tunggu Terminal 3 Soekarno Hatta

Image
Ketika kita mendengar kata terminal biasanya yang terpikir bagi generasi jaman old adalah tempat bus-bus berkumpul yang dipenuhi dengan para calo yang menawarkan tiket kesana kemari, bau keringat dan bau asap biasanya bercampur disana. Ruang tunggunya, adalah warung-warung sederhana yang menjual kopi instan, kacang, kerupuk dan semacamnya. Bukan cuma terminal bus, terminal bandara jaman dulu juga kondisinya tak jauh beda dengan deskripsi diatas. Iya, di Bandara itu namanya juga terminal bukan cuma tempat naik bus itu. Namun terminal bandara sekarang semakin berkembang. Apalagi terminal di bandara internasional seperti Bandara Soekarno Hatta. Di terminal 3, tempat saya menulis saat ini, terminal sudah seperti mal. Ruang tunggunya adalah restoran dan kafe mewah. Namun tentu saja ada juga ruang-ruang tunggu publik yang cukup nyaman dengan kursi malas, sofa hingga TV layar lebar. Nah. Kebetulan saat ini sambil menunggu pesawat saya ingin membuat sesuatu. Karena ruang tunggu ini tida

Bandara Bali Utara Yang Belum Mau Menyerah

Image
ilustrasi. (skyteam.com) Ketika beberapa waktu yang lalu Menko Maritim Luhut Panjaitan membocorkan hasil studi World Bank yang menyebutkan Bandara Bali Utara tak layak, di luar dugaan banyak juga orang Bali yang terlihat lega dengan keputusan itu. Entah karena mereka memang tak suka ada Bandara di Bali Utara, lelah dengan janji atau memang karena preferensi politik mereka yang berbeda. Yang jelas Menko Luhut rupanya merubah pandangannya. Setidaknya dari apa yang dikatakannya ketika meninjau persiapan IMF-World Bank di Bali. Luhut jelas mengatakan rencana Bandara Bali Utara tetap dan itu artinya mengesampingkan kajian World Bank, bahkan terancam menunda perluasan Bandara Ngurah Rai. Mengapa Luhut berubah? Beberapa kali Ia menyebut nama Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika mengatakan harapan Bandara Bali Utara terwujud. Masyarakat Bali juga sudah tahu, Bandara Bali Utara adalah salah satu janji kampanye Made Mangku Pastika yang menjabat Gubernur Bali selama 10 tahun terak

Kei's Song

Image
Biasanya, sembari kerja paling enak ditemani lagu, apalagi kalo ruangan sepi. Seperti minggu lalu, abis tugas pagi lanjut deh bikin rilis sendiri di kantor. Tapi, ada yang berbeda minggu pagi lalu. Mendadak males dengerin lagu lagu yang biasanya, entah itu pop atau 90an. Bingung akhirnya mau dengerin apa.  Iseng akhirnya ketik kata Jazz. Tapi Jazz apa ya? Akhirnya dihapus lagi. Ketik David Benoit.  Tara!! terpampanglah disana tulisan "Kei's Song" Ya ampun, saya baru ingat pernah punya lagu kesukaan berjudul ini. Iya, lagu yang judulnya sama dengan nama anak saya ini adalah salah satu lagu instrumental favorit saya dulu. Atau dengan kata lain, saya baru sadar kalau dulu, sekitar lebih dari satu dekade lalu, masih sering wara wiri sendiri malem-malem di bukit sari, pernah punya lagu kesukaan yang menenteramkan hati berjudul "Kei Song". Ya, lagu ini adalah lagu yang mengobati kegalauan saya dulu. Coincidence ?? Nama Kei pada anak saya sendiri ha

Fast Blogging Bali

Image
Kira-kira satu setengah minggu yang lalu ada ajakan di WA dari temen di Kominfo untuk ikutan sebuah acara tentang blog yang diadakan Kominfo Pusat. Tertarik sih, tapi agak hesitant juga selain karena waktunya mepet, acara diselenggarakan hari kerja yang artinya harus ijin atasan. Singkat cerita ternyata mas Krisna (temen seruangan) daftarin anaknya di acara ini dan konsekuensinya dia ikut nganterin supaya anaknya mau. Perkembangan ini merubah keputusan saya di last minute . Beruntungnya atasan langsung saya pak Darsana memberi ijin. Tentu saja tujuan saya yang utama adalah untuk menambah ilmu. Meski saya punya blog, saya nggak terlalu berani menyebut diri saya blogger. Tapi menulis memang jadi salah satu minat saya, jadi saya pikir kenapa tidak meluangkan waktu sebentar ikut acara ini. Acara bertajuk Fast Blogging Bali dengan tema "Menuju Indonesia Maju" ini diselenggarakan di salah satu hotel di Jl. Raya Kuta, Jumat (23/3). Saya berhasil datang persis beberapa saat sebel

Menuju Indonesia Maju Dengan Pemerataan dan Konten Positif

Image
Akhir-akhir ini kita mendengar pandangan yang cukup pesimis terhadap masa depan Indonesia. Bahkan katanya Indonesia bisa bubar (meski konon data yang dicuplik diambil dari novel). Tentu saja kita tidak anti dengan pandangan-pandangan seperti ini. Kewaspadaan itu perlu. Tapi pertanyaan selanjutnya adalah, kita harus apa? Banyak sekali ancaman di negeri yang besar ini. Mulai dari ancaman terorisme, radikalisme, kemiskinan, ujaran kebencian dan sebagainya. Satu akar dari masalah-masalah tersebut adalah kesenjangan sosial. Kita bisa lihat bagaimana tahun-tahun yang lalu muncul isu separatisme dari daerah-daerah yang merasa tertinggal. Kita juga mendengar soal kelompok-kelompok yang menguasai kue ekonomi lebih besar yang lain. Tentu saja kita juga bisa melihat masih ada kemiskinan bahkan di perkotaan sekalipun. Jadi ketika hari ini saya kemudian disuguhi data dari Tim Komunikasi Presiden Bapak Andoko Darta di acara Flash Blogging Bali yang diselenggarakan Ditjen IKP Kemenkominfo tent