Menuju Indonesia Maju Dengan Pemerataan dan Konten Positif

Akhir-akhir ini kita mendengar pandangan yang cukup pesimis terhadap masa depan Indonesia. Bahkan katanya Indonesia bisa bubar (meski konon data yang dicuplik diambil dari novel). Tentu saja kita tidak anti dengan pandangan-pandangan seperti ini. Kewaspadaan itu perlu. Tapi pertanyaan selanjutnya adalah, kita harus apa?

Banyak sekali ancaman di negeri yang besar ini. Mulai dari ancaman terorisme, radikalisme, kemiskinan, ujaran kebencian dan sebagainya. Satu akar dari masalah-masalah tersebut adalah kesenjangan sosial. Kita bisa lihat bagaimana tahun-tahun yang lalu muncul isu separatisme dari daerah-daerah yang merasa tertinggal. Kita juga mendengar soal kelompok-kelompok yang menguasai kue ekonomi lebih besar yang lain. Tentu saja kita juga bisa melihat masih ada kemiskinan bahkan di perkotaan sekalipun.

Jadi ketika hari ini saya kemudian disuguhi data dari Tim Komunikasi Presiden Bapak Andoko Darta di acara Flash Blogging Bali yang diselenggarakan Ditjen IKP Kemenkominfo tentang apa saja yang sudah dilakukan Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan pemerataan dan menurunkan kesenjangan sosial di Indonesia, mata saya harus berbinar-binar. Bagaimana usaha pemerintah membangun infrastruktur, memberikan sertifikasi tanah hingga menciptakan harga BBM yang sama di seluruh Indonesia. Jika ini terus dilakukan, niscaya Indonesia makin aman, makin sejahtera dan tentu saja semakin maju.


Saya pernah membaca, Presiden Joko Widodo punya visi Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, 100 tahun setelah Indonesia merdeka. Bahkan Bappenas sudah membuat rencana agar semua itu terwujud. Ini tentu kabar baik bagi mereka yang peduli terhadap kondisi anak cucu mereka nanti.

Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai warga negara Indonesia untuk menuju Indonesia yang maju ini. Yang paling relevan tentu saja bekerja dan berkarya sesuai dengan keahlian dan bidang keahlian kita masing-masing. Tapi ada hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mendukung pembangunan bangsa ini. Hal itu adalah membuat bangsa ini lebih optimis dengan membagikan konten-konten positif di media sosial kita.

Seperti yang sudah saya katakan diatas, salah satu ancaman kita saat ini adalah ujaran kebencian. Hal ini diperparah dengan penyebaran berita palsu alias hoax. Seperti yang dikatakan blogger Mira Sahid yang juga jadi narasumber Flash Blogging Bali

"Tinggalkan rekam jejak digital yang positif, siapa tahu nanti anak cucu kita nyari nama kita di internet"


Suasana Flash Blogging Bali di Hotel Harris Riverview Kuta



Comments

Popular posts from this blog

Hello old friends

Devilito

Tirta Yatra ke Blambangan dan Lumajang