Stephen Covey (1932-2012)


Sebuah kabar mengejutkan tidak sengaja saya baca ketika browsing di google, penulis Stephen Covey telah meninggal dunia. Keesokannya, Rabu 18 Juli 2012 sebuah email dari Stephen Covey Community masuk dengan berita:
Dear Friends of Stephen,
We lost our good friend and teacher, Stephen, on July 16, 2012 due to complications from a bicycle accident injury he sustained in April. We know you will join us in expressing our love, gratitude and admiration for his profound influence in our lives. Without a doubt, His legacy will live on, and he will continue to inspire us and generations to come.
Ya, Stephen Covey telah meninggal dunia tanggal 16 Juli 2012 pada usia 79 tahun akibat komplikasi cedera yang didapatkannya dalam kecelakaan bersepeda April lalu.

Stephen Covey adalah seorang penulis manajemen terkenal yang karya monumentalnya buku Seventh Habits of Highly Effective People  sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terjual lebih dari 2 juta kopi di seluruh dunia. Pria kelahiran Salt Lake City, Utah, AS, 24 Oktober 1932 ini terkenal juga sebagai pembicara, konsultan, motivator dan pakar manajemen.

Saya mengenal Covey ketika masa SMA saya membeli sebuah buku berjudul Seventh Habits of Highly Effective Teen karangan Sean Covey yang tidak lain adalah anak dari Stephen Covey. Berawal dari situlah saya kemudian tertarik untuk membeli buku Seventh Habits of Highly Effective People. Namun cukup lama sampai akhirnya saya benar-benar membeli buku Stephen Covey. Tepatnya adalah takdir yang membimbing saya mengambil jurusan MSDM di FE UNDIP. Bu Rini yang kemudian menjadi dosen pembimbing saya menggunakan buku ini sebagai ‘kitab’ mata kuliahnya. Saya ingat betul meski belum menguasai benar tapi pengalaman saya membaca buku Sean Covey membuat mata kuliah itu menjadi favorit saya.

Pada intinya Seventh Habits of Highly Effective People adalah sebuah buku pengembangan pribadi yang cukup dalam karena mengajarkan kita untuk merubah kebiasaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ia tidak mengajarkan cara instan, tapi sebuah cara yang membutuhkan kedisiplinan psikis. Sampai saat ini pun saya tidak yakin bahwa saya telah mampu menerapkannya dengan baik. Namun saya masih percaya bahwa buku ini memang buku yang menginspirasi.

Beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2004 Stephen Covey menelurkan karya berikutnya yaitu the8th Habits. Waktu itu saya ingin memilikinya namun strategi penjualan yang menggunakan hard cover membuat harganya saat ini membuat saya berpikir dua kali sebagai seorang mahasiswa. Namun akhirnya saat ini saya sudah memiliki buku tersebut.

Selamat jalan Mr. Covey, terima kasih atas warisan yang anda berikan dalam bentuk ilmu pengetahuan yang telah dibaca, dilaksanakan dan mungkin akan terus dibagikan.

Comments

Popular posts from this blog

Hello old friends

Devilito

Tirta Yatra ke Blambangan dan Lumajang