Purity Movement Day Two

Okay, memasuki tanggal 18 Mei 2017, hari kedua purity movement. Sebelumnya ada flashback penting, yakni ternyata diet gula dan nasi secara drastis ditambah olahraga bukan pilihan yang bijak. Ya, semalam saya lemas dan berkeringat dingin (sementara Keisha terus ngajak main). Untung masih ada tenaga untuk ke dapur dan membuat segelas teh manis. Teh manis itu berhasil membuat saya berangsur normal. 

Nah, itulah mengapa di hari kedua ini saya memutuskan untuk sedikit melunak soal diet gula dan nasi ini (plus pagi-pagi dapat rejeki dibawain nasi men weti sama istri). Tetap sih porsi makannya lebih sedikit dari biasanya (bekal saja tak saya sentuh) tapi agak lebih normal. Apalagi saya kali ini tugas ke Karangasem menyerahkan bantuan Gubernur untuk warga miskin, which is menjadi pintu untuk saya merealisasikan salah satu niat saya, yaitu bersedekah (tentunya diluar bantuan Gub). 

Olahraga? tetap, bahkan paginya saya bisa lebih banyak mempraktekkan jalan mundur yang sempat saya baca teknik yang lebih efektif dan tidak rawan cedera. Tentunya saya memilih pagi hari dimana kendaraan sepi dan saya berpatokan pada garis marka di pinggir jalan. 

Satu hal yang tentunya sudah saya duga adalah pertanyaan dari teman teman soal keluarnya saya dari grup chat. Tentunya saya bisa saja dengan mudah mengatakan aplikasi saya rusak misalnya untuk mencegah pertanyaan berkepanjangan. Tetapi saya bilang apa adanya saja, meski tentunya tidak menjelaskan purity movement ini, karena menurut saya ini sifatnya personal dan motivasinya mungkin saya saja yang bisa mengerti. Bahkan salah seorang bereaksi "Kalau nggak mau pake aplikasi dan sosmed mending ke Arab aja". Tentu saja saya menanggapinya dengan senyuman. Beberapa lainnya lebih mempertanyakan motif keluar saya dengan kemungkinan adanya masalah dengan anggota grup. Tentu saja saya tepis semua itu.

Terus efeknya gimana? Awalnya mau nggak mau memang kalau megang handphone (dimana jaman sekarang free time pasti itu yang dilakukan) otomatis mencet app sosmed yang udah logout itu. Karena sudah logout ya keluar lagi.. Nggak ada notif grup juga sedikit aneh awalnya. Tapi kemudian mulai terbiasa lepas dari semua itu. Apalagi untuk kerjaan saya masih bisa japri dengan orang-orang yang berkepentingan.

Ya kira-kira segitu dulu laporan purity movement hari kedua.. sebuah aksi spontanitas pribadi yang tak bernilai politis

Comments

Popular posts from this blog

Hello old friends

Devilito

Tirta Yatra ke Blambangan dan Lumajang